Minggu, 12 Januari 2014

Mengasihi Tuhan Adalah Mengasihi Sesama


Shalom saudaraku yang terkasih!
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang "Mengasihi Tuhan adalah Mengasihi Sesama"

 Saudara, kita dalam keseharian ini hidup di masyarakat majemuk, kita juga memiliki tempat tinggal yang tetap yaitu rumah dan di dalam rumah kita tentu juga memiliki orang tua, saudara kandung(bagi yang punya) dan saudara sepupu.

 Kita juga tidak luput dari sebuah masalah, karena kita hidup di tengah-tengah orang banyak, kita bahkan juga seringkali memiliki masalah dengan keluarga sendiri karena bertengkar yang dikarenakan oleh hal kecil maupun hal yang besar.

 Lalu pertanyaannya adalah meskipun kita mempunyai masalah dengan sesama kita, dengan saudara kita, apakah kita masih bisa mengasihi mereka? atau kita malah menyimpan amarah di dalam hati? Mungkin masih banyak yang suka menyimpan amarah, menyusun rencana jahat untuk membalas mereka, tetapi ini tidak sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus.

Dan mari kita melihat apa yang dikatakan Tuhan Yesus melalui Yohanes,

[1 Yohanes 4:8,19,18,20,21]
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

 Kesimpulannya adalah barangsiapa tidak mengasihi sesama dan tidak mengasihi saudaranya, orang tersebut belum bisa dikatakan mengasihi Allah, dan jika orang itu bekata "Aku mengasihi Allah" tetapi kedua hal tersebut belum dimiliki, maka orang itu berdusta. Dan perintah ini diterima dari Yesus sendiri melalui Yohanes.

 Sebenarnya ini juga kembali ke Hukum Kasih, yaitu: Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

 Yang terutama dan pertama adalah mengasihi Tuhan dan yang kedua adalah mengasihi sesama, lalu sudah jelas jika dipikir secara logika, untuk sampai kepada yang pertama dan terutama kita harus menguasai yang kedua, jadi setelah kita bisa mengasihi sesama yang kelihatan, maka kita bisa mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan.

 Lalu saudara, kembali kepada diri kita sendiri, apa yang harus kita lalukan dalam menghadapi masalah yang ada ada, kita ini sama-sama belajar untuk melakukan perintahNya, tidak ada yang langsung bisa, semua itu butuh proses, proses ini sudah menjadi kehendak Tuhan untuk kebaikan kita sendiri, supaya kita tahan uji.

 Akhirnya saudara, mari kita belajar mengasihi sesama dan mengasihi saudara, karena dengan demikian kita bisa dikatakan belajar mengasihi Tuhan juga, jangan pernah ada ketakutan dalam kasih, karena jika ada ketakutan, maka kasih itu belum sempurna, Memang terlihat susah, tetapi mari bawa hal ini dalam doa, berdoa kepadaNya meminta hati yang baru yang memiliki kasih setulus kasihNya seperti kasihNya yang luar biasa yaitu mati di kayu salib demi orang berdosa, minta pimpinan Roh Kudus juga supaya bisa melakukan hal ini, karena jika kita mencoba dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak akan pernah bisa, karena di luar Dia kita tidak bisa berbuat apa-apa, dan juga marilah kita lebih sering berdoa dan memuji namaNya!

Tuhan Yesus memberkati
Amin!

  

0 komentar:

Posting Komentar

 

-Copyright © 2013 [Shen]-