Sabtu, 18 Januari 2014

Berbahagialah Orang yang Miskin di Hadapan Allah



[Matius 5:3]
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Shalom saudaraku yang kekasih!
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang "Berbahagialah Orang yang Miskin di Hadapan Allah"

 Saudara, bagaimana pendapat anda tentang "miskin" ? Pasti banyak orang berpendapat bahwa jadi miskin itu tidak enak, ingin ini ingin itu tidak keturutan, banyak orang ingin menjadi kaya, memiliki rumah besar dan mewah, mobil yang mahal dan cepat, dan lain-lain. Manusia itu ternyata tidak ada puasnya, setelah keinginan A tercukupi, muncul keinginan B, dan seterusnya.

 Saya ingin berkata bahwa hidup terlalu mewah itu tidak boleh, karena itu membuat kita diperhamba oleh setan, setan mempengaruhi kita melalui barang-barang bagus yang dijual di mall, sehingga membuat kita ingin membeli banyak barang itu, lama-lama kita bisa lupa Tuhan, hingga mengandalkan kekuatan kita sendiri untuk mendapatkan uang, uang, dan uang! Dan hal ini tentunya tidak berkenan di hadapan Tuhan.

 Sebenarnya orang miskin itu bahagia, karena mereka tidak diperhamba oleh setan, terutama orang miskin yang mengenal Tuhan, miskin di sini dalam arti berkecukupan, jadi kebutuhannya tetap tercukupi dengan biasa dan mereka sudah tahan uji, mereka sudah biasa hidup seperti itu, mereka bahagia tidak perlu mewah-mewah, tetapi jika orang yang hidup mewah pada awalnya tiba-tiba menjadi miskin seperti itu, mereka pasti tidak tahan uji karena dahulu mereka bisa memiliki apapun yang mereka mau sekarang mereka tidak bisa sama sekali.

 Dan ini sesuai perkataan Tuhan Yesus di dalam Matius 3:5, Yesus menyuruh orang yang miskin di hadapan Allah untuk berbahagia karena mereka yang empunya Kerajaan Sorga, kenyataannya memang begitu, karena orang miskin memang sudah tahan uji, mereka bisa hidup berkenan di hadapan Tuhan dengan tidak diperhamba oleh setan yang selalu mempengaruhi untuk selalu membeli barang yang bagus, orang yang miskin ini menyerahkan hidup sepenuhnya pada Tuhan, mereka berserah kepada Tuhan.

 Lalu orang yang hidup mewah ini memang kelihatan enak, beli barang apapun yang diinginkan bisa, tetapi sebenarnya mereka ini tidak berbahagia, karena mereka sangat mudah untuk diperhamba oleh setan, dan mereka jelas tidak bergantung kepada Tuhan, apalagi jika karir mereka melunjak, mereka terlalu senang dan merasa bahwa itu karena hasil jerih payahnya sendiri, mereka akan lupa dengan Tuhan yang bisa merendahkan dan meninggikan juga bisa menjadikan miskin dan menjadikan kaya.

 Menurut saya pribadi, arti kata miskin yang dimaksudkan Tuhan ini bukan miskin yang penuh dengan kekurangan tetapi miskin yang berkecukupan yaitu hidup sederhana, jadi lebih berbahagia hidup sederhana daripada hidup dengan kemewahan yang hanya bersifat sementara, karena jika masa hidup kita habis di dunia ini, apa guna kemewahan ini jika pada akhirnya ditinggalkan, bukankah setelah masa hidup habis kita akan dihakimi? Kalau begitu jelas tujuan kita hidup adalah untuk Tuhan yang kekal, bukan untuk kemewahan yang bersifat sementara.

 Pada akhirnya saudaraku, marilah kita hidup sederhana saja, dengan mengandalkan Tuhan dan tidak melupakan penyertaannya, jangan sampai hidup dengan kemewahan yang sementara, karena itu membuat kita lupa Tuhan pada akhirnya, ingat! kita bukan berasal dari dunia ini, tetapi dari Tuhan yang telah memilih kita untuk menjadi milik-Nya sejak awal dunia dijadikan! Jika menurut saudara hal ini susah, tetapi saudara memiliki kerinduan untuk hidup sederhana yang berkenan di hadapan Tuhan, berdoalah kepada Tuhan untuk meminta bimbingan, ijinkan Roh Kudus bekerja dalam diri saudara sepenuhnya, sumbangkan harta saudara untuk orang yang tidak mampu dan untuk pekerjaan Tuhan di Gereja-Gereja saudara, semoga semakin hari kita bisa semakin hidup yang berkenan dihadapan Tuhan, sehingga kita tidak pernah luput dari pandangan-Nya !

Tuhan Yesus memberkati 
Amin!

0 komentar:

Posting Komentar

 

-Copyright © 2013 [Shen]-