Setelah
berpacaran, suatu hari ketika Leila hendak menemui seorang produser bersama
kekasihnya, kekasihnya menawarkan sesuatu kepadanya. Sesuatu itu berupa
kemenyan yang harus dimakannya dengan mengucapkan mantra-mantra tertentu.
"Maksudnya supaya orang itu nurut waktu saya ngomong apa aja gitu,"
jelas Leila.
Kemenyan yang
seperti pasir itu rela dikunyah Leila demi masa depannya. Hasilnya? Dimanapun
Leila menyanyi, dia punya banyak penggemar.
Leila dan
kekasihnya akhirnya ke jenjang pernikahan dan mempunyai dua anak laki-laki dari
pernikahan mereka. Untuk menambah penghasilan keluarganya, mereka pun membuka
usaha pijat refleksi.
Setahu Leila,
suaminya adalah asisten dari sebuah perguruan dimana akhirnya Leila pun belajar
ilmu hitam di sana. Leila makin masuk lebih jauh ke dalam dunia ilmu hitam
untuk memajukan usahanya. "Waktu itu saya sangat berkembang sekali
(usahanya) dan penghasilan saya lumayan banyak," ceritanya.
Namun, lama
kelamaan usaha Leila mulai sepi. Dia melihat ada ayam yang mati di dekat tempat
usahanya, dia tahu itu semua hasil santetan. Suami istri inipun mengutus jin
untuk mengacaukan usaha orang yang menyantet mereka. Di dalam dunia tarik
suara, saingan Leila akan mengalami serangan batuk, kehilangan suara agar tidak
bisa bernyanyi demi keuntungan Leila.
Selain itu, jika
mama dan kakak Leila datang berkunjung, setiap makanan yang diberikan sebagai
oleh-oleh harus dibuang Leila. Menurut sang suami, makanan itu akan membuat
ilmunya runtuh. Mama Leila yang sedikit curiga pun pergi ke dapur dan menemukan
makanan itu dibuang. Dia tidak berkata apa-apa tapi tampangnya begitu sedih,
Leila yang melihatnya pun ikut sedih.
Kakak Leila yang
bernama Audy memang merasakan seramnya rumah Leila, seperti ada suatu hawa yang
beda dengan biasanya seperti tegang, panas. Bukan suatu kebetulan ketika suatu
hari sang kakak melihat jimat yang disembunyikan Leila. Dia pun menasihati
Leila, tapi malah dimarahi.
Suatu kejadian,
ketika sang kakak mengirimkan kopi, kopi itu disuguhkan Leila kepada suaminya.
Namun ternyata, setelah mengetahui kopi itu dari keluarga Leila, suaminya
marah-marah. Dia mengatakan bahwa keluarga Leila bermaksud menyantet mereka
lewat kopi itu. Mau tak mau, Leila mempercayai suaminya.
Mereka
melancarkan serangan balik kepada kakak Leila. Saat santet itu diarahkan kepada
kakaknya, di saat itu kakaknya mengalami serangan jutaan semut di rumahnya.
Disiram pakai minyak tanah, digosok pakai sabun, semutnya malah bertambah
banyak.
Melihat
ketidakberesan itu, Audy, kakak Leila pun berdoa menengking semua kuasa-kuasa
kegelapan, santet, dukun, ataupun apapun itu. Mereka saling bertarung di alam
roh dan tiba-tiba suami Leila mental. Dari situ Leila berpikir untuk berguru
kepada kakaknya karena lebih kuat. Di sisi lain, setelah berdoa, Audy melihat bahwa
semut itu hilang begitu saja.
Kunjungan mama
dan kakaknya yang berikutnya pun tak disia-siakan Leila. Namun, belum sempat
Leila mengungkapkan maksudnya, keluarganya pun bercerita tentang serangan semut
itu. Meskipun kakaknya tahu siapa yang menyerangnya, namun dia tidak menyimpan
dendam. "Saya melihat kok mereka tetap mengasihi saya, tetap merangkul
saya gitu. Saya di situ heran, ini kok ada ya orang yang sayang sama saya
modelnya yang seperti ini? Itu aja. Saya mulai meragukan jangan-jangan mereka
ini yang bener berdoa sama Tuhan, ikut jalan Tuhan." kata Leila. Leila pun
mulai meragukan ilmu hitam yang dia anut waktu itu.
Suatu malam,
Leila tidak bisa tidur dan dia pun menyalakan TV. "Saya lihat ini film apa
ya? Kok film-film primitif gitu? Yang menarik perhatian saya adalah Tuhan Yesus
menyembuhkan orang buta, yang mati bangkit, yang lumpuh berjalan, seperti itu.
Ternyata Yesus mati buat kita, disalibkan dan mengorbankan darah untuk menebus
dosa manusia, dosa seluruh umat manusia," ceritanya tentang film yang
berkisahkan kehidupan Yesus.
Di akhir kisah
itu ada kata-kata yang mengajak penonton untuk berdoa. "Apabila pemirsa di
rumah ada yang belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, ikuti saya
berdoa," kata Leila meniru ucapan moderator di televisi tersebut.
Leila merasakan
Roh Kudus yang membimbing dirinya berdoa. Diapun menerima Yesus sebagai Tuhan
dan Juru Selamat. Malam itu Leila dicelikkan mata rohani yang sebelumnya buta.
Leila memutuskan
untuk melepaskan semua ilmu-ilmunya di dalam sebuah pertemuan. "Pada waktu
mereka menyanyi, menyembah, saya mulai menangis." Leila merasakan
kepanasan yang luar biasa. Di saat Audy sang kakak mendoakannya, dia pun
merasakan setan-setan yang dia pelihara keluar dari tubuhnya. Di saat itulah
dia merasa bahwa Yesus sungguh berkuasa. Leila berhasil dilepaskan dan dia
merasa begitu ringan, seperti lahir baru.
Suaminya yang
belum tahu saat itu bahwa Leila sudah melepaskan semua kuasa gelapnya, bertanya
kenapa suatu hari usaha mereka tiba-tiba mengalami penurunan. Selama dua bulan,
dengan alasan mencari pekerjaan, suami pergi. Pulang ke rumah, sikapnya mulai
berubah. Sering mabuk-mabukan bahkan melakukan kekerasan.
Mertua yang
kesal pada anaknya, tanpa sengaja mencurahkan isi hatinya kepada sang cucu
sehingga Leila yang datang tiba-tiba mendengarnya. Ternyata suaminya punya
wanita lain, seorang janda kaya. Saat ditanya, suaminya mengakui hal itu.
"Itu yang saya rasakan langit runtuh. Saya pikir itu cuma ada di
lagu-lagu, ternyata semua saya rasakan kayak jatuh menimpa saya," kata
Leila getir.
Hingga akhirnya,
suami harus menikahi janda kaya tersebut karena hamil dan Leila pun terpaksa
meninggalkannya. Mereka pun bercerai. Tak hanya suaminya yang diambil orang,
kedua anaknya pun dirampas darinya. Kedua anaknya yang menginap di rumah mertua
bersama suaminya pada waktu itu, disusulnya pada keesokan harinya. Pintu rumah
dikunci, ketika ditelepon ternyata malah dimaki-maki. Leila merasa anak-anaknya
tidak akan pernah dikembalikan kepadanya.
Leila nyaris
gila, dia ketawa sendiri, menangis sendiri, bahkan mengajak ngomong
boneka-boneka kedua anaknya. Bukan hanya itu, dia pernah mencoba bunuh diri
dengan menyilet urat nadinya namun seperti ada tangan yang menahan. Dia pun
menyeret hidupnya ke dunia malam dengan berdisko dan minuman keras. Dia minum
alkohol dan obat sebanyak-banyaknya. Anehnya, di saat seperti itu justru ada
sebuah suara yang berbicara kepadanya. "Dengar
Aku, anak-Ku. Engkau berharga…" kurang lebih begitulah suara tersebut
berbicara.
Leila tetap
membandel. Dia masih mabuk-mabukan, bahkan sambil menyetir. Malam itu, mobilnya
tabrakan. Nama Yesus pun keluar dari mulutnya. Melihat kondisi itu, seharusnya
kaki Leila patah, namun ternyata dia tidak mengalami luka apapun. "Dan
saya percaya semua itu karena Yesus," kata Leila.
Mulai saat itu,
hidup Leila berubah. Dia pun mengikuti Pendalaman Alkitab dan dari situlah dia
mendapatkan banyak pengajaran. Dia pun mulai belajar mengampuni suaminya, sakit
hatipun mulai dia tuntaskan semua. Leila menyerahkan anak-anaknya kepada Tuhan
melalui doa dan puasa hingga mereka kembali dan Tuhan menjawab doanya dengan
cara yang ajaib.
Saat Leila
menelepon mantan suaminya, ternyata yang mengangkat telepon anaknya sendiri.
"Kaget setengah mati, rasanya seperti mimpi gitu, langsung saya ngomong di
telepon "Mama mau jemput kamu hari ini, mama mau ajak jalan-jalan kamu
dulu" seperti itu," cerita Leila. Ketika Leila datang ke rumah bekas
mertuanya, dia pun bertemu anak-anaknya. Setelah berpisah 2 tahun lamanya,
Leila berkumpul kembali dengan anak-anaknya.
"Sejak saya
dalam Tuhan, apapun yang saya lakukan di setiap segi aspek kehidupan saya, saya
mulai mengandalkan Tuhan. Yang pasti Tuhan Yesus adalah Juru Selamat
satu-satunya buat hidup saya, Tuhan Yesus adalah penolong yang sangat tangguh,
sudah terbukti, dan Tuhan Yesus adalah sahabat saya yang paling setia."
Leila mengakhiri kisahnya.
Sumber Kesaksian : Leila Abigail.
Jawaban.com
0 komentar:
Posting Komentar