Nama
saya Nur Laila. Saya adalah seorang Muslimah yang telah mengikut dan
mentaati segala-gala yang telah diajari oleh ibu-bapa saya, terutamanya
dalam hal-hal iman dan keislaman. Tetapi walaupun begitu, semakin saya
lebih membesar, hati dan jiwa saya masih kekosongan sahaja walaupun saya
telah mencari jawaban soalan-soalan kehidupan dari agama Islam serta
ajaran-ajarannya.
Pada
satu hari, saya telah berjumpa dengan jawaban serta penyelesaian kepada
segala keruncingan dan keresahan rohani di dalam jiwa dan hati saya.
Sejak waktu itu, saya telah dapat mengenalNya lebih mendalam lagi, hari
demi hari.
Saya
dilahirkan dalam keluarga Islam. Ibu dan bapa saya adalah pengikut Islam
yang cukup warak dan bertakwa. Datuk saya telah mengajar saya mengaji
al-Quran sejak saya berumur empat tahun sampai saya berumur tujuh
tahun. Sebagai seorang Muslimah yang bertaqwa, saya menunaikan ibadat
solat saya lima kali sehari dan telaah pengajian Islam dari jam 6 petang
sampai 8.30 malam setiap hari Sabtu ke Khamis.
Sesudah
selesainya pembelajaran di sekolah menengah, pendidikan saya
dilanjutkan lagi di institut pengajian tinggi (IPT) di mana saya telah
belajar pendidikan biasa dan juga pendidikan Islam. Saya telah
mempelajari begitu banyak tentang agama Islam, serta mendalami
ilmu-ilmunya dengan cukup mantap, walau pun begitu, Islam tidak mampu
menenangkan jiwa saya atau menghasilkan kehidupan yang bermakna atau pun
menjadi panduan hidup bagi saya secara serius. Keadaan dalam hati dan
jiwa saya masih lagi kosong dan gelisah sahaja dan saya tidak pernah
menikmati apa yang difahami sebagai kasih-sayang Tuhan Allah agama Islam itu!
Setelah
mendalami telahan dan pengajian agama Islam, saya dapati bahwa
seolah-olah kasih-sayang Allah itu bukanlah kasih sayang Tuhan yang
sebenar atau kesayangan yang sesungguhnya. Lebih-lebih lagi, kasih
sayang Allah agama Islam adalah amat terbatas dan bersyarat sekali; saya
terpaksa melakukan segala macam hal dan peraturan supaya saya
melayakkan diri untuk dapat mengalami kasih-sayang-Nya, yaitu 'irrahman dan arrahim-Nya'!
Saya tidak menimbulkan soalan-soalan seperti ini kepada orangtua saya
kerana mereka menganggap pertanyaan seperti itu adalah 'dosa besar'!
Pada
suatu hari, sesudah saya menunaikan ibadah solat saya kepada Allah, saya
telah menangis dan rasa haru menyelubungi saya oleh kerana saya tidak
dapat mengenal atau merasa apakah itu kasih dan sayang Allah swt itu!
Tidak lama kemudian, saya telah membuka radio saya dan kebetulan sekali,
tepat pada saat itu merupakan siaran steyen radio Kristian. Seorang
wanita Kristian sedang membaca daripada Kitab Suci Injil, Matius 11:28, yang berbunyi :
'Sayidina Isa berkata: "Marilah kepada-Ku, hai kamu semua yang lelah dan menanggung beban berat, Aku akan memberikan kelegaan bagimu."'
Saya
telah berfikir pada diri saya : "Siapakah Sayidina Isa ini, yang mampu
dan sanggup menganugerahkan kelegaan kepada umat manusia yang berbeban
berat? Saya masih ingat mengatakan kepadaNya, "Kalau Engkau
sungguhnya Ilahi, dan Sayidina Isa yang sebenarnya telah menyatakan
seperti itu, tolonglah, biarlah saya mengenal Engkau!"
Pada
Tahun Pertama saya di Universiti, saya dijemput ke satu keramaian oleh
teman-teman saya. Kebanyakan mereka di situ adalah orang beragama
Kristian. Saya telah mendengar cerita tentang Sayidina Isa Al-Masih
sekali lagi. Satu ungkapan yang cukup unik telah menarik perhatian saya,
yakni: "Sayidina Isa mengasihi anda." Saya teringat pada
masa yang lalu, di mana pencarian saya bagi kebenaran kasih-sayang Allah
swt adalah hampa sahaja. Jadi pada saat itu, saya teringin untuk kenali
siapakah Sayidina Isa itu sebenarnya kerana jika Dia sesungguhnya
mengasihi saya, saya akan menjadi pengikutNya yang setia! Oleh sebab
itulah, saya telah berkata kepada Sayidina Isa : "Sayidina Isa Al-Masih, jika sesungguhnya Engkau ilahi, dan mengasihi saya, izinkanlah saya mengenal Engkau!"
Dua
malam kemudian, sambil tidur saya telah bermimpi. Mimpi saya itu
tampakkan satu cahaya yang sangat indah di depan pintu rumah saya! Saya
ingin menjamah cahaya itu, tetapi kaki saya tersangkut kepada lantai
pula! Pada waktu yang sama, terdengar suara ibu saya :"Jangan mendekati
cahaya itu." Saya telah terjaga dengan tiba-tiba dalam keadaan berpeluh.
Saya kurang faham apakah maksud cahaya indah itu dan menceritakannya
kepada teman Kristian saya tentang mimpi saya dan dia menjelaskan bahwa
saya harus menelaah Kitab Injil untuk mendapati jawabannya. Dan
jawabannya terdapat di dalam nas Injil, Yohanes 9:5
"Selagi Aku ada di dunia ini, AKULAH TERANG DUNIA."
Begitulah
bunyinya kata-kata Sayidina Isa dan sesungguhnya Baginda adalah terang
dunia. Saya menginsafi pada saat itu juga Baginda inginkan saya sedar
dan mengakui bahwa Dialah satu-satunya Terang Duniadan
saya harus mengikuti jalan Baginda! Sejak mimpi saya itu, saya telah
membaca, mengkaji dan menelaah kitab Perjanjian Baru dalam Kitab Suci
Injil pada setiap hari. Semakin saya mendalami ilmu pengetahuan saya
dalam Sayidina Isa Al-Masih dan menginsafi siapakah Baginda sebenarnya,
semakin jelas sekali bahwa konsep Isa Al-Masih di dalam Islam dan
al-Quran amatlah dangkal sekali!
Saya
telah menyerahkan segala jiwa dan kehidupan saya ke dalam genggaman
Sayidina Isa! Saya juga telah khuatir akan perhubungan saya dengan
keluarga saya kerana mereka adalah Muslim; dan saya, sebagai seorang
pengikut Sayidina Rabbani isa Al-Masih mungkin akan menganiayai saya.
Walau bagaimanapun, Tuhan Allah telah memberkati hikmat-Nya kepada saya
untuk bertahan segala macam rintangan dan cabaran. Jikalau iman saya
tidak tabah, keluarga saya tidak akan dapat mengenali Tuhan dan Allah
yang sebenar. .
Kemudian,
Tuhan menganugerahkan saya mimpi-mimpi yang telah menjadi nyata! Walau
pun bahasa ibunda saya bahasa Melayu, saya juga fasih dalam bahasa Thai.
Satu daripada mimpi tersebut melibatkan keluarga sahabat saya yang mana
ibu-bapanya mempelajari bahasa Thai daripada saya. Di dalam mimpi saya
itu, mereka berada di atas sebuah bukit dan keadaan di sana sangatlah
kering. Mereka kelihatan sangat letih dan tiba-tiba anak lelaki bongsu
mereka telah jatuh tergelincir ke dalam lembah di bawah bukit itu.
Mereka sangat gelisah tentang anak mereka itu dan menangis bersedu-sedu
kerana keadaannya. Pada saat itu, saya pun telah tiba-tiba terjaga dari
tidur dan sedari bahwa Tuhan Allah inginkan saya mendoakan bagi
keselamatan keluarga di dalam mimpi saya itu. Dua hari kemudian, seorang
teman memberitahu saya bahwa keluarga ini sedang berada di dalam
hospital dan anak lelaki bongsu mereka juga dimasuki ke hospital dalam
keadaan yang serius.
Syukur
Alhamdulillah! Setelah saya mendoakan untuk mereka serta untuk pemulihan
mereka sekeluarga, di dalam nama Sayidina Isa Al-Masih, mereka semua
telah sembuh dan kesehatan mereka sudah pulih kembali seperti biasa 100
persen! Mimpi-mimpi dari Allah seperti inilah telah menolong saya
mengukuhkan iman saya di dalam Allah serta di dalam Jalan-Nya yang benar
- yakni Sayidina Rabbani Isa sendiri, yang telah menyatakan :
"Akulah JALAN, KEBENARAN dan HIDUP. Tidak seorang pun datang kepada Tuhan Allah kecuali melalui Aku."
Yohanes 14:6
Dua
tahun kemudian sesudah peristiwa mimpi tersebut, saya telah memeluk
ajaran Injil serta menerima Sayidina Isa Al-Masih sebagai penebus dosa
saya dan juga sebagai Rabbi dan Tuhan saya sendiri! Saya juga telah
menjelaskan kepada ibu saya sebab-sebab mengapa saya membuat keputusan
tersebut. Seperti biasa, dia menganggap bahwa saya melakukan sesuatu
yang 'kurang bijak', akan tetapi, saya memberitahukan kepadanya bahawa
saya telah mengenal Tuhan Allah yang sesungguhnya hakiki dan
benar. Orangtua saya kurang senang dengan keputusan saya untuk menjadi
seorang pengikut Sayidina Isa Al-Masih. Inilah reaksi yang lazim bagi
ramai umat Islam khasnya apabila mereka coba menangani orang Islam yang
telah menolak ajaran Islam dan ingin menjadi pengikut Sayidina Isa yang
sejati walaupun atas sebab-sebab yang cukup wajar! Walaupun begitu,
sebagai seorang yang sudah dewasa, mereka sedar bahwa keputusan saya ini
harus dihormati oleh semua pihak. Saya telah pun serahkan keluarga saya
yang tersayang ke dalam tangan Sayidina Isa Al-Masih, dan saya yakin mereka juga
akan menginsafi siapakah Tuhan Allah yang sebenarnya serta memeluknya
dengan sebulat hati.
Keterangan :
Bahasa Arab : Isa Al-Masih
Bahasa Ibrani : Yeshua Ha Mashiah
Bahasa Yunani : Yesus Kristus
Bahasa Inggris : Jesus Christ
Keterangan :
Bahasa Arab : Isa Al-Masih
Bahasa Ibrani : Yeshua Ha Mashiah
Bahasa Yunani : Yesus Kristus
Bahasa Inggris : Jesus Christ
0 komentar:
Posting Komentar