Jumat, 10 Januari 2014

Meninggal 3 Kali di Rumah Sakit


 Anda harus mendengar dan membaca kesaksian ini. Pak Hendro Meninggal 3 kali dirumah sakit, tetapi karena Anugerah Tuhan, dihidupkan kembali. Kejadian ini terjadi pada bulan Juni 2013. Saya sangat percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang ajaib bagi kita yang percaya kepada Dia.

 Saya (Hendro) akan menceritakan kesaksian saya pribadi, apa yang saya alami waktu dalam keadaan mulai di bawa kerumah sakit sampai dalam keadaan tidak sadar. Dan istri saya Ester akan mencerikan bagaimana keadaan saya sudah tidak bernafas 3 kali yang dipastikan meninggal, ajaib karena kemurahan Tuhan saya masih diijinkan hidup sampai sekarang.

Pak Hendro
 Saya dari Surabaya, kejadian ini terjadi pada 8 Juni 2013, saya masuk rumah sakit dan pada saat itu istri saya ada di luar negeri. Sakit yang saya alami gagal bernafas, jantung dan paru-paru saya membengkak, setelah pemeriksaan maka ketahuan kalau saya kena demam berdarah. Sakit saya ternyata sulit untuk diobati karena paru-paru yang membengkak karena banyak air, dilarang Dokter untuk mamasukan cairan. Istri saya seorang pendoa syafaat maka, dia mendapat Firman di Matius 8:17 "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” Ternyata memang benar saya tidak merasakan apa-apa selama 12 hari itu dalam keadaan koma, saya dirawat 23 hari. Badan saya sendiri sudah penuh dengan alat-alat medis, selang untuk bernafas dan jarum, tetapi semua itu tidak saya rasakan selama 12 hari.

 Saya hanya tahu dalam alam roh saya di sebelah tempat saya tidur ada ruang bersih sekali dan putih tetapi saya tidak di sana. Dan di tempat saya tidur itu saya terkurung di dalam kaca, di luar kaca tersebut banyak sekali dari alam roh lain atau setan yang mau menyerang saya yang sedang tidur dan sempat saya juga melihat nama saya di lelang, itu pengelihatan yang saya lihat. Tetapi satupun dari mereka tidak dapat lewat kaca tersebut karena saya yakin Tuhan melindungi saya di dalam kaca tersebut. Dalam keadaan saya koma saya mengalami kematian tiga kali. Selanjutnya istri saya yang akan menceritakan.

Istri  saya Ester
 Benar apa yang diceritakan oleh suami saya itu memang benar terjadi, kita sebagai orang Percaya harus berjalan dengan Iman, bukan malah melihat dengan mata apa yang kita hadapi saat itu. Hal itu memang benar, pada saat suami saya sakit, saya berada di Singapura, saya dengar kabar suami saya masuk rumah sakit dan berada diruang ICU karena gagal bernafas, dan waktu melakukan pemeriksaan ternyata paru-parunya membengkak dan berair, Jantung juga membengkak 3 kali lipat. Maka harus membutukan infus cairan sebanyak mungkin dan satu sisi tidak boleh menerima cairan karena paru-parunya berair.
 Dan di situ terjadi komplikasi, dokter berkata : "Harus di infus, tetapi yang bisa dilakukkan terbatas karena keadaannya semakin buruk." Senin saya kembali ke Surabaya, dokter mengatakan bahwa trombosit suami saya sudah sangat rendah maka kita harus mengambil tindakan untuk melakukan transfusi darah, lalu saya bilang silahkan saja kalau itu memang yang cara yang terbaik menurut dokter. Trombosit mulai masuk ke dalam tubuh suami saya dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Mulai saat itu suami saya tidak sadarkan diri selama 12 hari.

Kematian Pertama
 Saya mulai lemah, tetapi semua ini terjadi ternyata supaya kemuliaan Tuhan bisa dinyatakan, pada jam setengah 12 malam suami saya mengalami flet (alat pendeteksi denyut jantung sudah menunjukkan garis lurus yang berarti jantung sudah berhenti berdenyut) dan saya mulai menangis, lalu anak saya berkata : "Mama jangan menangis, mama harus bangkit dan kuatkan bapak, karena bapak sekarang sedang berperang melawan maut, bapak membutukan dukungan kita." Pada saat anak saya berkata bapak sedang berjuang melawan maut, saya mulai bangkit, dan berseru : "Tuhan suami saya hidup!" lalu saya mulai memerangi roh maut. Puji Tuhan pada saat itu Flet itu kembali bergerak, itu kematian yang pertama. Pada hari Selasa suami saya masih dalam keadaan koma.

Kematian Kedua
 Dan pada hari Rabu suami saya mengalami krisis yang sama, karena sudah mengalami kematian seperempat jam. Pada saat itu Tuhan mengijinkan saya untuk datang ke rumah sakit terlambat karena saya sedang doa pagi. Karena Tuhan tahu apa yang akan saya alami saat itu kalau misal saya berada di rumah sakit. Ketika saya berdoa saya merasa Tuhan memberikan kekuatan baru di dalam diri saya dan Tuhan memberikan saya ayat di Matius 8:17 "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” Jadi Tuhan yang berdaulat atas kehidupan suami saya. Dan saya percaya suami saya akan sembuh, karena Tuhan akan memikul segala kelemahan penyakit suami saya. Selesai doa pagi saya pergi ke rumah sakit, dalam perjalanan kakak ipar saya menghubungi handphone saya, dia seorang dokter, dia bertanya : "Kamu di mana?" saya jawab : "Sedang perjalanan ke rumah sakit." Kakak ipar saya tidak mau menceritakan keadaan suami saya yang sudah meninggal karena dia tahu saya sedang menyetir mobil sendirian, dia takut akan terjadi sesuatu.
 Kakak ipar saya berkata bahwa suami saya dalam keadaan kacau dan saya harus cepat, lalu saya berkata tidak apa-apa karena saya merasa ada damai sejahtera dalam diri saya, dia berkata : "Cepat ya!" dia tidak mengatakan bahwa suami saya sudah meninggal. Setelah sampai di rumah sakit saya melihat kerumunan orang yang begitu banyak di luar ruang ICU, banyak yang menangis, saya tahu ada sesuatu yang terjadi kepada suami saya, saya juga tidak menanyakan kepada mereka bagaimana keadaan suami saya, saya tidak hiraukan itu, lalu saya melihat semua dokter mengurumuni tempat tidur suami saya.
 Saya langsung berjalan ke tempat tidur suami saya dan memegang tangan suami saya dan memanggil namanya, saat itu saya tidak tahu kalau suami saya sudah meninggal dan saya tidak melihat semua alat-alat sudah dilepaskan dari tubuh suamiku. Lalu dokter berkata : "Sudah tidak bisa, semua alat sudah tidak berfungsi." Tetapi setelah itu saya memanggil nama suami saya dan ada respon! dia langsung membuka mata seperti orang yang baru bangun dari tidurnya. Lalu saya menumpang tangan di atas dada suami saya dan berdoa : "Tuhan telah memberikan organ yang baru, paru-paru dan jantung yang baru, Tuhan ada di dalam hatimu." suami saya cuma mengangguk-angguk.
 Dan saat itu suami saya meminta minum, dokter heran, lalu suami saya diambilkan minum 1 sendok, sedikit demi sedikit, dokter mulai bersemangat dan berkata : "Ayo pak mulai batuk-batuk untuk mengaktifkan paru-paru dan jantung yang sudah berhenti." Puji Tuhan suami saya bisa respon dan dia mulai batuk-batuk, dan pada saat itu alat-alat dipasangkan kembali. Saya memegang tangan suami saya dan terus berdoa, puji Tuhan suami saya hidup kembali untuk yang kedua kalinya. Lalu dokter berkata : "Kita harus menunggu 10 jam, karena kalau sudah lewat 10 jam itu berarti sudah berhasil melewati masa kritis.
 Saat sore hari, dokter memanggil saya dan menunjukkan hasil foto ketika suami saya meninggal dan hidup kembali, lalu ditunjukkan foto jantung suami saya, jantung dan paru-paru yang membengkak sudah kembali normal. Dokter berkata : "mungkin terjadi kerusakan pada mesin atau kekeliruan" dokter tidak bisa menerima semua kenyataan itu, karena itu mustahil, lalu dokter mengusulkan pemeriksaan kembali pada saat besok pagi, saya bilang : "Silahkan." Ternyata hasil pemeriksaan ulang tetap sama, paru-paru dan jantung sudah kembali dalam keadaan normal. puji Tuhan.

Kematian Ketiga
 Pada hari Kamis, suami saya mengalami masa krisis, pada saat itu teman-teman KomSel (Komunitas Sel) hadir di rumah sakit dan memberikan dukungan kepada saya, kita sama-sama berdoa saat itu. Lalu pintu Ruang ICU dibukakan dan dokter berkata : "Tadi saya tidak sempat memberitahu ibu, tadi suami anda sudah tidak bernafas dan kami langsung memompa jantungnya tiga kali lalu akhirnya suami anda sadar kembali." Itu adalah kematian suamiku yang ketiga kalinya. Saya percaya, setiap suami saya mengalami kematian, itu berarti Tuhan sedang mengganti organ tubuh suami saya menjadi organ tubuh yang baru.
 Lalu dokter berkata : "Saya curiga jika suami anda mengalami penyakit jantung koroner, karena denyut jantung sering berhenti, jadi jika keadaan seperti ini maka harus dipacu jantung sementara, dan pada saat itu saya diingatkan oleh Roh Kudus, untuk meminta pemeriksaan ulang. Puji Tuhan dari hasil pemeriksaannya hasilnya lebih baik. Dokter terheran-heran, bagaimana bisa pasien yang jantungnya sudah membengkak 3 kali lipat dengan pompa jantung berkekuatan 20%, lalu kekuatan pompanya tidak disangka bisa naik kembali menjadi 56,5%. Biasanya pasien yang pompa jantungnya berkekuatan 20%, itu sudah pasti meninggaldan tidak mungkin bisa bertahan hidup.

Gagal Ginjal
 Lalu besoknya dokter memanggil saya kembali, dokter berkata :  "Sepertinya suami anda mengalami gagal ginjal, dan harus cuci darah, karena kadar kreatinnya sudah sampai 8,3. Saya bilang : "Selama ini, dalam kehidupan suami saya tidak pernah sampai gagal ginjal." Tetapi hasil pemeriksaanya menunjukkan kadar kreatinnya sudah sampai 8,3 dan ini menunjukan bahwa suami saya gagal ginjal. lalu saya bilang : "Kalau memang begitu baiklah, tetapi besok, sebelum dilakukan cuci darah, coba dilakukan pemeriksaan ulang lagi, karena saya masih menaruh pengharapan bahwa mujizat pasti akan terjadi. Dokter berkata : "Oke kalau begitu besok kami akan melakukan pemeriksaan ulang."

Kesembuhan total Tuhan berikan kepada suamiku
 Puji Tuhan! Ketika pagi, setelah sampai di rumah sakit, dokter berkata : "Untuk hasil sementara, tidak jadi dilakukkan cuci darah karena kadar kreatin ginjal suami anda sekarang menjadi 5,6. Kita lihat beberapa hari kemudian saja, nanti kita lihat dan pantau berapa kreatinnya. Kalau Kreatin sudah sampai 8 ke atas untuk kembali normal sudah tidak mungkin, tetapi kalau kadar kreatinnya nanti menjadi 1 atau 2, itu sudah bagus untuk suami anda." Tetapi saya tidak menjawab "ya", saya cuma diam saja. Dan Puji Tuhan setiap jangka waktu 2 hari kadar kreatin ginjal suami saya semakin menurun sampai normal. Itu suatu keajaiban yang terjadi, karena hal tersebut tidak pernah terjadi. Karena apa yang mustahil bagi kita tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kita harus percaya Mujizat masih ada. Amin

Lihat dari Youtube : 

0 komentar:

Posting Komentar

 

-Copyright © 2013 [Shen]-